SEJARAH RINGKAS PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL DI PENDIDIKAN
A. SEJARAH
RINGKAS PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL DI SEKOLAH
Awal thn 1900an, UU wajib
sekolah gratis diberlakukan di bbrp negara bagian di AS. UU ini tidak bisa
melindungi anak-anak untuk bisa sekolah karena terjadinya proses
industrialisasi, anak dipekerjakan
menjadi buruh dengan upah rendah sehingga banyak anak buta huruf dan bolos
sekolah. Fasilitas sekolah buruk. Tingkat kelahiran dan pertumbuhan
migrasi tinggi.
Situasi ini mrpkn awal
dari perkembangan praktek pekerjaan sosial sekolah. Pelayanan pekerjaan sosial
sekolah dimulai di New York, Boston dan
Hartford (1906) melalui lembaga-lembaga privat dan organisasi-organisasi diluar
sistem sekolah. Pekerja sosial sekolah
memulai kiprahnya dgn memberikan perhatian
utama kepada masalah kualitas
sekolah yang buruk dan bolos sekolah. Aktivitas utama pekerja
sosial : membantu para guru
memahami kondisi sosial dan lingkungan seperti kemiskinan, kesehatan yang
buruk, dan eksploitasi anak (pekerja anak) mempengaruhi kehadiran di sekolah
Tahun 1913, Rochester di
New York menjadi sistem sekolah umum pertama mendukung pelayanan pekerjaan
sosial sekolah dan mempunyai anggaran tetap. Tahun 1920an, pekerjaan sosial
sekolah telah meluas di beberapa negara bagian dan telah menjadi bagian
integral dari pendidikan bagi anak-anak
Commonwealth Fund of New
York, menambah visi pekerja sosial sekolah memberikan keuangan utk program
pencegahan kenakalan remaja dgn menempatkan 30 orang pekerja sosial yang
dikontrak di 20 wilayah desa dan perkotaan di AS. Pendidikan tidak hanya
sebagai lembaga perkembangan anak, tetapi sebagai sarana pencegahan kenakalan.
Dengan bantuan ini, pekerjaan sosial sekolah memperluas fungsi pelayanannya
diluar setting sekolah dan memperbesar
jangkauan pelayanan di di kota-kota lainnya.
Tahun 1920an, ada gerakan
kesehatan mental mendorong pekerja sosial sekolah merubah fokus dari
faktor-faktor masyarakat kepada therapeutik casework kepada anak-anak
yang mengalami gangguan perilaku dan emosional (siswa berkebutuhan khusus).
Pekerja sosial sekolah menjadi anggota dari gerakan kesehatan mental dan
gerakan bimbingan anak dalam pendidikan.
Depresi besar terjadi
tahun 1930an, telah merubah fokus pekerja sosial sekolah kepada kondisi-kondisi
sosial yang merugikan dan kebutuhan-kebutuhan fisik siswa. Fokus ini menekankan
kepada pekerjaan asistensi publik atau pekerjaan bantuan kesejahteraan Selama
1940an sampai 1950an, muncul pekerja-pekerja sosial baru dengan merubah fokus dari
kondisi-kondisi sosial yang merugikan kembali kepada praktek klinis.
Selain pengembangan sosial casework sebagai metode menangani masalah
anak-anak, juga peranan pekerja sosial
sekolah : sebagai konsultan atau
penasehat dalam hal kebijakan sekolah, kurikulum dan administrasi, serta
melibatkan diri dalam perencanaan masyarakat dlm merancang program-program
perumahan, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan rekreasi.
Civil right act of 1964, mencegah
diskriminasi dengan membantu program-program berdasarkan ras, warna kulit, atau
negara asal dan membantu staf sekolah mengatasi masalah-masalah yang disebabkan
oleh perbedaan. Elementary and
secondary education act of 1965 (ESEA), memberikan bantuan resmi untuk
kompensasi pendidikan ditingkat dasar dan menengah bagi anak-anak dari keluarga
miskin. Vocational rehabilitation act of 1973, mengatur siswa yang
mempunyai kecacatan dan membutuhkan akomodasi khusus. Anak yang mengalami gangguan kurang perhatian
(hiperaktif) dan siswa yang terinfeksi HIV/AIDS.
Child abuse prevention
and treatment act 1974, bantuan keuangan kepada negara bagian yang menjalankan
program-program untuk identifikasi, pencegahan, dan pengobatan kpd anak-anak
terlantar dan yang mengalami kekerasan. Juvenile
justice and delinquency prevention act of 1974, memberikan sumbangan untuk
mengembangkan program-program kenakalan
siswa sekolah dasar dan menengah di sekolah Education for all handicapped
children act of 1975, membawa perubahan utama tanggung jawab untuk mendidik
anak-anak cacat dengan menetapkan hak seluruh anak cacat kepada pendidikan
publik yg tepat dan gratis. UU ini memberikan pengakuan secara hukum kepada
pekerja sosial atas kontribusi mereka dalalm proses pendidikan. Tahun 1990
diubah oleh kongres menjadi the individuals with disabilities education act
(IDEA).
1960-1970, mengatur
keseimbangan antara kepentingan sekolah dgn hak-hak siswa tentang disiplin
siswa. Contohnya yaitu doktrin legal in loco parentis. Doktrin ini
memberikan kekuatan kepada petugas sekolah untuk melakukan pengendalian kepada
siswa disekolah layaknya orang tua di rumah termasuk mengatur pakaian, cara
bicara, dan perilaku siswa diluar sekolah.
Tinker v. Des Moines
School Board 1969 menetapkan : siswa tidak meninggalkan hak-hak
konstitusi mereka di sekolah dan termasuk dalam hak-hak tersebut adalah
kebebasan berekspresi.
Tahun 1977, pengadilan
tertinggi, dalam ingraham v. wright, menolak “hukuman kejam dan luar
biasa” dan larangan menggunakan hukuman fisik di sekolah.
1975 dalam Goss v.
Lopez, pengadilan tertinggi menetapkan bahwa untuk hukuman yang ringan,
siswa cukup diberikan peringatan dan pemberitahuan informal (termasuk
pernyataan tentang tuntutan dan bukti terhadap siswa), dan juga kesempatan
untuk menceritakan catatan sejarahnya.
1975 dalam Wood v.
Strickland, memperluas aturan Goss dengan menyatakan bahwa
petugas-petugas sekolah bisa dituntut jika mereka mengetahui bahwa
tindakan-tindakan disiplin mereka akan melanggar hak-hak konstitusi siswaNamun,
dlm Baker v. Owen (1975) terjadi perubahan ketika pengadilan tertinggi
menegaskan hak-hak negara bagian untuk menggunakan hukuman fisik untuk
memelihara aturan diruang kelas. Dalam hal ini, secara khusus mengatur bahwa
sekolah dapat menggunakan hukuman fisik yang dapat diterima anak jika anak
telah diperingati sebelumnya, dan jika upaya-upaya awal telah dicoba. Isu
penting lainnya adalah hak untuk memeriksa dan menyita. Misalnya, pengadilan
tertinggi dalam New Jersey v. T.L.O (1985) mengatur perlindungan bahwa
pemeriksaan dan menyitaan yang tidak dapat diterima juga diterapkan di seting
sekolah.
1960 dan 1970, literatur
praktek pekerjaan sosial memperbaharui fokusnya pada tanggung jawab pekerjaan
sosial sekolah utk merubah kebijakan dan kondisi sekolah dgn memasukkan teori
sistem dan pendekatan ekosistem juga metode groupwork sbg kerangka praktek
pekerjaan sosial di sekolah.
Perubahan ini menekankan pada kondisi masyarakat dan sekolah sebagai
target intervensi, mayoritas pekerja sosial sekolah tetap menekankan kepada
metode sosial casework.
Pada tahun 1980 sd 1990,
masalah perilaku siswa. keluarlah UU menjamin anak-anak dari berbagai kelompok
rentan mendapatkan pendidikan. 1987, dalam Stewart B. McKinney Homeless
Assistance Act - dana utk menjamin anak-anak dan remaja terlantar bisa
sekolah. 1990 menambahkan kapasitas sekolah publik untuk memberikan pelayanan
kpd anak-anak dan remaja terlantar. The Hawkins-Stafford Elementary and
Secondary School Improvement Amendments of 1988 menjalankan program
pendidikan dasar dan menengah terhadap siswa-siswa yg kurang mampu.
UU ini memperluas pelayanan
pekerjaan sosial sekolah dalam area intervensi pencegahan kepada anak-anak dan
remaja yang berisiko tinggi. The Improving America’s Schools Act tahun
1994, menjalankan program pendidikan dan pelayanan kepada orang tua siswa dan
remaja nakal atau terlantar. UU ini menjelaskan bahwa pekerja sosial sekolah
menjadi salah satu bagian penting dari program pencegahan kejahatan, dan
penanganan kebutuhan anak dengan kemampuan bahasa yang terbatas, serta
anak-anak terlantar.
1990,
the Individuals with Disabilities Education Act (IDEA), memperluas
pelayanan kepada bayi, anak balita dan usia prasekolah. UU ini menetapkan
pekerja sosial sebagai seorang yang kompeten dalam memberikan pelayanan
intervensi awal termasuk home visit, asesmen psikososial, konseling dan
koordinasi sumber-sumber masyarakat. Pada tahun 1990, pelayanan pekerjaan
sosial di sekolah secara resmi telah menetapkan setting pelayanan terkait sebagai
bagian dari praktek pekerjaan sosial untuk membantu anak-anak cacat.
Hare
and Rome (1999), membahas sistem perawatan kesehatan yang akan
mempengaruhi pemberian pelayanan pekerjaan sosial sekolah. Misalnya, pendanaan Medicaid
digunakan di wilayah sekolah untuk membiayai pelayanan pekerjaan sosial dalam
manajemen kasus dan pemberian rawatan, diagnosa dan skrining sesuai ketentuan Medicaid.
Perubahan ini menghasilkan kebutuhan dikalangan pekerja sosial sekolah untuk
mendapatkan mandat klinis sehingga mereka diakui sebagai pemberi pelayanan yang
didanai oleh Medicaid.
State Children’s Health Insurance
Program (S-CHIP) in 1997, memberikan bantuan keuangan kepada anak-anak
sekolah dari keluarga miskin. Implikasinya pekerja sosial dapat melakukan
identifikasi untuk menentukan anak-anak disekolah yang layak mendapatkan
bantuan melayani anak-anak yang baru ditemukan.
1990,
kekerasan di sekolah menjadi focus dari
UU pemerintah. Tahun 1994,
federal Gun-Free Schools Act menetapkan kebijakan tidak ada
toleransi pemakaian senjata di sekolah atau resiko kehilangan bantuan dan hasilnya, banyak siswa yang dikeluarkan dari
sekolah.
The Safe Schools Act of 1994, memberikan
bantuan kepada lembaga pendidikan lokal yang mengalami masalah kejahatan serius
, pencegahan kekerasan. Pekerja sosial sekolah
menjalankan pelayanan resolusi konflik dan mediasi sebaya. The Goals
2000: Educate America Act, dikeluarkan tahun 1994, merancang tujuan
pendidikan nasional dengan fokus memperbaiki peringkat lulusan sekolah
menengah, menyusun standar pencapaian akademik siswa, meningkatkan keterlibatan
orang tua, dan menciptakan sekolah nyaman, disiplin dan bebas alkohol. Pekerja
sosial secara khusus disebutkan dalam UU
sbg “personil pelayanan terkait”.
1990
muncul gerakan membuat sekolah sebagai pusat pemberian komprehensif dan
pelayanan terintegrasi kepada siswa beresiko dan keluarganya. Sekolah “full
service’ ini, menawarkan pelayan kesehatan mental, medis dan gigi; aktivitas
rekreasi; program remaja; dan program pendidikan orang tua. Mereka memerlukan
upaya-upaya penuh dari petugas sekolah dan keterlibatan secara penuh dari orang
tua dan masyarakat untuk menyatukan pelayanan-pelayanan ini dengan sekolah.
Comments
Post a Comment