Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan



A.     Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Menurut Bachtiar Chamsyah penyebab kemiskinan adalah berupa hubungan-hubungan kompleks antara individu yang hidup dengan daya lemah dalam suatu tradisi keluarga, masyarakat dalam ruang struktur sosial (negara) yang rumit dan menganut sistem modern dalam cara produksinya. Individu sebagai penyebab kemiskinan menempati posisi pertama dalam kondisi kurang kesejahteraan ini. Keluarga sebagai penyebab lain hanya institusi sosial terkecil yang terlemahkan oleh struktur sosial yang merupakan penyebab struktural kemiskinan. Penyebab-penyebab tersebut menjadi acuhan dalam menanggulangi masalah kemiskinan.
Kemiskinan dapat menunjuk pada kondisi individu, kelompok, maupun situasi kolektif masyarakat. Sebuah bangsa atau negara secara keseluruhan bisa pula dikategorikan miskin. Guna menghindari stigma, negara-negara ini tidak dinamakan lagi sebagai negara miskin ( poor country ) atau negara terbelakang (underdeveloped country), melainkan disebut sebagai negara berkembang (developing country).
Kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor. Jarang ditemukan kemiskinan yang disebabkan oleh faktor tunggal. Seseorang atau keluarga miskin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait satu sama lain, seperti mengalami kecacatan, memiliki pendidikan rendah, tidak memiliki modal atau keterampilan untuk berusaha, tidak tersedianya kesempatan kerja, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak adanya jaminan sosial (pensiun, kesehatan, kematian), atau hidup dilokasi terpencil dengan sumber daya alam dan infrastruktut yang terbatas. Dalam berbagai sumber,

Edi Suharto menyebutkan faktor penyebab kemisikinan, yaitu :
1.      Faktor Individual
Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologis individu yang miskin. Orang miskin disebabkan oleh perilaku, pilihan, atau kemampuan dari individu yang miskin itu sendiri dalam menghadapi kehidupan.
2.      Faktor Sosial
Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin. Misalnya, diskiriminasi berdasarkan usia, gender, etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga individu yang miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.
3.      Faktor Kultural
Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini secara khusus sering menunjuk pada konsep kemiskinan kultural atau budaya kemiskinan yang menghubungkan budaya kemiskinan dengan kebiasaan hidup. Penelitian Oscar Lewis di Amerika Latin menemukan bahwa orang miskin memiliki sub-kultur atau kebiasaan tersendiri, yang berbeda dengan masyarakat kebanyakan (Suharto, 2008b). Sikap-sikap “negatif” seperti malas, fatalisme atau menyerah pada nasib, tidak memiliki jiwa wirausaha, dan kurang menghormati etos kerja, misalnya, sering ditemukan pada orang-orang miskin.
4.      Faktor Struktural
Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin. Sebagai contoh, sistem ekonomi neolibiralisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani, nelayan, dan pekerja sektor informal terjerat oleh, pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan.

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, David Cox (2004:1-6) membagi kemiskinan kedalam beberapa dimensi (lihat Suharto,2008b) :
1.    Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi.
Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah. Pemenang umumnya adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara berkembang sering kali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi.
2.    Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan.
Kemiskinan subsisten (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan), kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan).
3.    Kemiskinan Sosial
Kemiskinan yang dialami pleh perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka, seperti gender, diskriminasi atau eksploitasi ekonomi.
4.      Kemiskinan Konsekuensial
Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal diluar individu yang miskin, seperti konflik, bencana alam, keruasakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk.

Menurut Sharp et al tahun 2000, kemiskinan disebabkan oleh beberapa hal yaitu, rendahnya kualitas angkatan kerja, akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal, rendahnya tingkat penguasaan teknologi, penggunaan sumberdaya yang tidak efisien, pertumbuhan penduduk yang tinggi. 

Link download DISNI

Comments

Artikel Lainnya:

PERANAN PEKERJA SOSIAL

TERMINASI

PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL BIDANG PENDIDIKAN

PENGERTIAN ANAK DARI BERBAGAI PERSPEKTIF

Total Pageviews

Followers