Catatan Ringkas
Alasan rujukan
Pada
tanggal 21 November 2011 R di rujuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di
daerah darmaga cisalak subang. Rujukan dilakukan karena selama ini R kurang
mendapatkan pendidikan yang layak karena keterbatasannya sebagai tuna rungu
wicara dan faktor ekonomi keluarga yang serba kekurangan. Pekerja sosial
merujuk ke SLB ini karena SLB ini merupakan salah satu sekolah yang membebaskan
murid nya untuk tidak mengeluarkan biaya, bagi yang tidak mampu. Selain itu R
bisa menulis walaupun hanya sebatas mencontoh tulisan, disamping itu daya ingat
nya cukup kuat. R juga memiliki keinginan untuk hidup mandiri, ingin memiliki
keterampilan sehingga R bisa mencari uang sendiri.
Latar belakang
“R”
adalah seorang anak yang berusia 10 tahun. R adalah anak bungsu dari 2
bersaudara, “R” tinggal bersama orang tuanya, pada saat dilahirkan R dalam
kondisi normal dan tidak ada kelainan yang dideritanya. Setelah usia 3 tahun R
menderita panas tinggi selama 1 minggu. Orang tua R berusaha mengobati penyakit
R, mereka membawa nya ke mantri desa tetapi tidak ada perubahan sama sekali.
Mereka juga membawa R ke pengobatan alternative, tetapi hasilnya juga sama.
Setelah 1 minggu panas R mulai turun tetapi ada keanehan yang dialami R .
tiba-tiba R berbicara tidak jelas dan pendengaran nya pun terganggu. Setelah
beberapa minggu R berbicara makin tidak jelas dan pendengarannya pun makin
tidak berfungsi. Kedua orangtua nya telah berusaha dengan berbagai cara untuk
kesembuhan R tetapi tidak membuahkan hasil.
Menurut dokter dipuskesmas, R
menderita tuna wicara dan tuna rungu karena ada urat saraf nya yang terganggu
ini dikarena kan R sering disuntik ketika ia menderita panas tinggi selama 1
minggu tersebut. Sedangkan menurut dukun R sakit karena ada kekuatan mistik
(guna-guna).
Di
dalam keluarganya, hubungan “R” dengan keluarganya sangat baik. “R” sangat
disayangi oleh kedua orangtua nya, kakak dan tetangga disekitarnya juga sangat
menyayangi dan perhatian terhadap R. Mereka sangat prihatin dengan kondisi yang
dialami oleh R, hubungan dengan teman-teman di sekitarnya juga cukup baik,
terkadang R merasa malu dengan kecacatan yang dideritannya. Menurut ibu nya, R
jarang menyinggung masalah kecacatan yang ia derita, tetapi terkadang R merasa
malu untuk bermain dengan teman sebayanya. Akan tetapi meskipun dengan kondisi
seperti itu R orangnya sangat cepat akrab dan cepat berbaur dengan orang
disekitarnya.
R
berasal dari keluarga yang bisa dibilang kekurangan dengan tempat tinggal yang
dapat dikategorikan tidak layak huni. Ayah R bekerja sebagai tukang bangunan
dengan penghasilan yang 300.000 per bulan, dan ibu R tidak bekerja. Sehingga
menurut ibu R, untuk bisa makan pun untung bagi keluarga mereka. Jangankan
untuk memasukkan R sekolah, untuk biaya kesehatan atau berobat R pun mereka
tidak sanggup untuk membayarnya, maka dari itu selama ini R tidak disekolahkan.
Beberapa hari terakhir ini menurut ibu R, R merasa iri ketika melihat teman
seusianya yang berangkat ke bandung untuk mencari kerja. R juga berkeinginan untuk
bisa bekerja.
Comments
Post a Comment